Yang Jarang Diketahui dari Puasa Asyura
Ini tiga hal yang jarang diketahui dari puasa Asyura (10 Muharram).
1- Berpusa Asyura (10 Muharram) saja tanpa hari sebelum atau sesudahnya dibolehkan, tanpa dikatakan makruh. Namun lebih afdhal mengikutkan dengan hari sebelumnya (9 Muharram), untuk menyelisihi puasa orang Yahudi. Jika luput, bisa berpuasa pada hari sesudahnya (11 Muharram).
2- Puasa Asyura itu ada dua tingkatan:
(a) puasa pada dua hari, yaitu 9 dan 10 Muharram,
(b) puasa satu hari saja yaitu 10 Muharram.
Adapun perintah puasa Asyura diikuti hari sebelum dan sesudahnya, sehingga berpuasa 9, 10, 11 Muharram, perlu diketahui bahwa haditsnya munkar.
Namun kalau puasa pada tiga hari tersebut dengan niatan puasa tiga hari setiap bulannya, maka itu bagus.
3- Jika ada yang mempunyai utang puasa, manakah yang lebih didahulukan puasa Asyura ataukah utang puasa?
Boleh saja melakukan puasa Asyura sebelum menunaikan qadha’ puasanya.
Namun baiknya yang memiliki utang puasa untuk menunaikannya dengan segera karena kita tidak mengetahui kapan ajal kita berakhir.
—
Diterjemahkan secara bebas dari status telegram Syaikh Prof. Dr. ‘Umar Al-Muqbil.
*Yang tidak dibolehkan adalah menggabungkan niat puasa qadha’ dengan puasa sunnah seperti Asyura karena puasa wajib tidak bisa disatukan dengan puasa sunnah.
Disusun oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
DS, Panggang, Gunungkidul, 9 Muharram 1439 H
Jangan lupa mengunjungi web Rumaysho.Com | Ruwaifi.Com | RemajaIslam.Com
Artikel RemajaIslam.Com
Artikel asli: https://remajaislam.com/978-yang-jarang-diketahui-dari-puasa-asyura.html